Cara Belajar Internet Marketing, Anda Pilih Yang Mana?
Dalam pembelajaran internet marketing bisa dikatakan gampang-gampang susah. Gampang bagi yang cepat memahami dan memiliki sumber referensi terpercaya, namun sangat susah bagi yang tidak memiliki sumber referensi terpercaya maupun mentornya. Tetapi tidak ada yang salah dalam metode belajar internet marketing, karena yang menjadi masalah hanya seberapa efektifnya dan apakah kita sudah menggunakan cara yang lebih mudah?
Seluruhnya tentu memiliki tujuan yang sama yakni mendapatkan pundi-pundi uang. Seberapa pun canggihnya metode belajar Anda bila ternyata di aplikasikan gagal, maka sia-sia. Nah, setidaknya ada 4 cara belajar internet marketing yang bisa Anda coba, diantaranya adalah belajar secara otodidak, belajar melalui ikut serta dalam seminar, kursus secara langsung dan kursus secara online.
Dari keempat metode yang ada pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut ini kami akan mencoba mengulas tentang efektivitas, kelebihan dan kekurangan dari keempat metode belajar internet marketing masing-masing:
Belajar Secara Otodidak
Metode belajar secara otodidak tidaklah seburuk yang dibayangkan. Memang banyak yang menganggap belajar sendiri akhirnya meragukan karena tidak memiliki mentor dan biasanya kurang berpengalaman. Namun pada akhirnya ada cukup banyak orang yang belajar internet marketing secara otodidak dapat sukses.
Metode belajar ini mudah saja, bisa dengan membaca artikel populer tentang internet marketing, ‘nongkrong’ di forum, atau bertanya-tanya pada orang lain langsung. Dari sinilah Anda bisa mendapatkan referensi. Bahkan ada kelebihan seorang pembelajar otodidak, yakni mereka berpotensi mendapatkan inovasi baru, strategi baru dan trik baru atas dasar percobaan sendiri yang dilakukannya.
Memang bagus, namun sebenarnya belajar otodidak membuat Anda lelah. Anda harus berpikir sendiri, mencari referensi sendiri, bingung dengan materinya mulai dari mana kemudian harus kemana.
Belajar Lewat Seminar
Jika Anda memilih enggan belajar secara otodidak dan menginginkan pengetahuan serta referensi langsung dari ahlinya maka caranya harus belajar lewat seminar atau workshop. Belakangan ini memang sedang sering muncul event-event seminar tentang internet marketing, belajar SEO dan sejenisnya. Anda bisa mengikutinya dan mendapatkan keterangan referensi langsung yang bisa detail. Pembelajaran lewat seminar tentu rata-rata hanya berdurasi 2 sampai 5 jam saja, meski ada pula yang lebih lama lagi. Untuk mengikutinya Anda harus membayar sejumlah tiket yang biasanya mahal dan sudah termasuk bonus makan.
Anda memang bisa bertatap muka langsung dengan informan (ahlinya), namun apakah otak Anda mampu menyerap dan menampung deretan informasi secara bertubi-tubi dalam waktu beberapa jam saja? Metode ini bagus dan Anda bisa diberi kesempatan untuk tanya jawab, namun durasinya singkat. Usahakan Anda mendapatkan materi dalam bentuk softcopy maupun yang sudah di cetak agar bisa mengingat-ingat pelajaran yang telah diterima selama seminar.
Belajar Lewat Kursus Langsung
Jangan di kira istilah kursus hanya untuk bidang tertentu seperti menyetir, menjahit atau memotret. Anda juga bisa mengikuti kursus internet marketing dan saat ini sudah banyak tersedia. Kursus semacam ini tentu termasuk dalam lembaga yang menyediakan pendidikan non formal. Metode ini begitu sangat bagus karena Anda akan berhadapan langsung dengan sang ahli atau orang yang bisa menjadi mentor serta sumber referensi.
Cara belajarnya seperti sedang sekolah biasa, dengan beberapa kali pertemuan setiap minggu sesuai program dan kesepakatan. Seluruh materi telah dipersiapkan, Anda tinggal mendengarkan dan mempraktekan. Jika kurang jelas bisa langsung ditanyakan tanpa perlu segan. Kelebihan lainnya adalah cara belajarnya yang bertahap dan Anda akan mendapat follow up. Berbeda dengan seminar yang hanya dilakukan sekali saja.
Belajar Lewat Kursus Online
Metodenya hampir sama dengan kursus langsung. Anda akan berkomunikasi langsung dengan sang ahli yang akan menjadi mentor. Namun kemudahannya adalah Anda bisa belajar dari rumah, tanpa perlu pergi ke tempat kursus. Namanya juga online, yang dibutuhkan adalah koneksi internet dan memanfaatkan layanan komunikasi seperti sosial media maupun video call. Waktu belajar bisa disesuaikan dengan kondisi, pagi, siang atau malam tergantung kesepakatan. Meski metodenya dilakukan secara online namun Anda juga bisa mengadakan gathering untuk lebih lanjutnya.
Jaman online apa saja bisa dibeli secara online, bahkan ada banyak situs E-Commerce yang mempromosikan sebagai Mall online. Jadi Anda tinggal melakukan order kemudian mentransfer sejumlah uang dan menunggu kurir datang. Atau bisa juga memberikan layanan Cash on Delivery dimana kurir akan datang menemui Anda dan saat itulah Anda baru membayar.
Semakin dimudahkan dan semakin instan saja. Hampir dipastikan bahwa produk yang dijual secara online lebih memudahkan sellernya untuk pemasaran ketimbang hanya dijual secara offline. Lagipula penjualan online juga lebih irit biaya dengan jaringan luas, jika dibandingkan dengan harus membuka toko.
Nah, apakah Anda berminat untuk berdagang online? Apa produk atau jasa Anda? Yang harus dipikirkan adalah bagaimana ciri-ciri produk atau jasa yang sulit laku dipasarkan secara online. Meski transaksi online dianggap instan dan ringkas, pada kenyataannya ada banyak produk yang ternyata tidak cocok dijual via internet.
Jenis Produk Yang Sulit Laku Dipasarkan Secara Online
Berikut ini adalah beberapa jenis produk yang dianggap sulit atau tidak cocok dipasaran secara online. Bisa menjadi referensi bagi Anda yang bingung untuk berjualan:
1. Barang Yang Mudah Dicari Langsung
Kebanyakan orang mencari produk secara online karena jika dicari secara langsung cukup sulit atau tidak seperti yang diharapkan. Jadi jika Anda memiliki toko online yang menyediakan produk yang mudah didapat tentu saja sulit untuk laku.
Sebagai contoh adalah produk kebutuhan sehari-hari seperti sembako, peralatan listrik biasa, furniture biasa, obat-obatan biasa, perlengkapan otomotif biasa dan berbagai produk yang sebenarnya mudah dijumpai dan banyak dijual di toko maupun warung. Dalam pikiran orang, buat apa membeli produk tersebut secara online pada bisa dibeli hanya dengan pergi ke toko sekitar rumah.
2. Produk Yang Mudah Rusak dan Busuk
Produk yang dianggap mudah rusak atau cepat busuk menjadi produk yang sering dihindari untuk dibeli secara online. Bagaimana tidak, mungkin penjualnya berdomisili di Jakarta dan pembelinya berada di Makassar. Perkiraan pengiriman mencapai 3-5 hari, padahal mungkin produk tersebut bisa saja rusak atau busuk dalam 2 hari.
Biasanya adalah produk makanan, bahan baku makanan, hasil pertanian dan lain sebagainya. Mungkin karena inilah hampir sebagian besar E-Commerce menjual barang yang tidak dapat busuk mengingat resiko besar yang akan dihadapi.
3. Produk Dengan Harga Terlalu Murah
Penjualan produk dengan nilai jual yang murah justru tidak cocok dijual secara online. Mengapa bisa demikian? Bukankah banyak orang yang membeli produk secara online karena ingin harga lebih murah? Tunggu dulu, jika produk tersebut memiliki harga hanya sekitar Rp 8.000, 10.000 atau paling mahal 25.000, siapa yang akan membeli?
Dengan produk dengan harga murah sedangkan ongkos kirimnya bisa lebih mahal tentu orang akan berpikir 2 kali untuk membelinya secara online. Apalagi jika produk murah tersebut juga cukup mudah ditemukan di toko sekitar. Terkecuali jika Anda membelinya lebih dari satu atau dalam jumlah banyak, maupun karena produk tersebut benar-benar langka dan sulit sekali dicari di sekitar Anda.
4. Produk Dengan Harga Terlalu Mahal
Masyarakat Indonesia pada umumnya masih banyak yang belum memanfaatkan kemudahan belanja online, kemudian sebagian lainnya bahkan masih meragukan dengan sistem transaksi online.Itulah mengapa untuk pembelian produk dengan harga mahal masih sulit laku di internet. Menurut pengamatan kami, produk yang paling laku keras adalah produk yang memiliki harga berkisar antara Rp 80 ribu sampai Rp 2 jutaan.
Lebih dari itu banyak orang yang masih berpikir apakah membeli secara online atau secara langsung. Untuk dapat laku keras dalam penjualan produk diatas 2 juta Anda harus memiliki E-Commerce dengan reputasi tinggi dan memiliki nama terkenal.Toko online sekelas Bhinneka, Lazada maupun Elevania tentu mudah karena sudah memiliki nama terkenal dan reputasi bagus. Bagaimana dengan toko online baru? Cukup sulit, tapi bukan berarti mustahil.
Jadi memang tidak semua jenis produk cocok dijual secara online. Mungkin inilah alasan mengapa di internet kebanyakan merupakan barang yang tidak cepat busuk, terkadang sulit dicari disekitar maupun produk-produk unik dan langka.
Posting Komentar
komentar teratas
Terbaru dulu